Minggu, 15 November 2015

PIMPINAN CABANG IPPNU-IPNUKOTA METRO, LAMPUNG.


JOMIANTO MUZAKKI. S.Sy
 
PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA (IPNU-IPPNU)
KOTA METRO MASA KHIDMAT  2012- 2014

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Bergerak dalam bidang pengkaderan santri dan pelajar puteri Nahdlatul Ulama, IPPNU memiliki tanggung jawab intelektual yang cukup besar dalam ranah pendidikan dan kependidikan. Terlebih jika alasan ini kemudian di sinergiskan dengan eksistensi IPPNU cabang kota Metro, dimana Metro adalah kota berkembang yang di gadang-gadang akan menjadi kota pelajar atau kota pusat pembelajaran di provinsi Lampung ini.
Selain daripada IPPNU di tuntut untuk dapat menunjukan eksistensinya di kota pelajar ini, IPPNU juga di harapkan oleh banyak kalangan agar mamapu memeberi kontribusi berarti bagi pendidikan di kota Metro. Oleh sebab itu memfokuskan keterlakasanan pengkaderan sesuai AD/RT yang berlaku adalah sebuah keniscayaan yang harus di tempuh oleh segenap keluarga besar kepengurusan Cabang IPPNU Kota Metro.
Sebagiamana yang kita ketahui bersama, bahwa setiap organisasi di ibaratkan seperti api unggun, yang jika ingin tetap menyala atau bahkan lebih besar haruslah ada kayu bakar yang terus masuk. Begitu pula dalam berorganisasi, jikalau ingin sebuah organisasi tetap eksis dan terus berkesinambungan maka haruslah ada  anggota baru yang masuk. Jika ibarat ini kita tarik lurus dalam implikasi realitasnya maka analoginya adalah “jika IPPNU di Metro ini ingin tetap eksis  dan berkembang, maka haruslah ada kader-kader  baru yang terus di rekrut”.
Berbicara tentang pengkaderan, IPPNU dalam AD/RTnya telah membukhulkan peraturan dan proses pengkaderan yang berkesinambungan secara bertahap. Setidak-nya ada 4 tahap yang harus di tempuh dalam rangka mewujudkan kader yang benar-benar militan. Yakni;
1.      MOS atau Masa Orientasi Siswa
2.      MAKESTA atau Masa Kesetiaan Anggota
3.      LAKMUD atau Latihan Kader Muda
4.      LAKUD atau Latihan Kader Utama
Merujuk pada hal ini, maka MOS adalah merupakan masa tahap pengakaderan paling dasar di IPPNU. Mos sendiri merupakan pengkaderan dimana para siswa atau calon-calon kader IPPNU di perkenalkan tentang IPPNU itu sendiri. Pengenalan IPPNU ini berupa pemberian materi dasar besrata seluruh orientasinya oleh pengurus cabang IPPNU yang bertugas.
Dalam pengkaderan dasar ini biasanya PC.IPPNU akan masuk ke sekolah-sekolah untuk mengajukan permohonan mengisi materi kepada pihak sekolah bersangkutan. Setelah di setujui maka segala hal dan keperluanya akan di persiapkan oleh pengurus osis setempat bersama PC. IPPNU terkait.
Demikin di harapkan pengkaderan dasar berupa MOS ini mampu memebrikan pemahamn kepada peserta Mos tentang apa itu IPPNU dan segenap orientasinya, sehingga menjadi awal reksrutment yang baik menuju pengkaderan yang militan dan memiliki loyalitas total pada organisasi.

By,  Ainun Ni’mah









KE-IPPNU-AN

A.   Pengertian IPPNU

Sama seperti IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), IPPNU atau Ikatan Pelajar Putri Nuahdlatul Ulama merupakan sebuah organisasi yang bersifat otonom yang di lahirkan secara cultural oleh NU kemudian memisahkan diri dalam bentuk structural berupa badan otonom. IPPNU merupakan organisasi otonom yang bergerak di bidang pengkaderan dasar yang mewadahi santri serta pelajar NU. Sebab IPPNU merupakan organisasi bersifat otonomi maka praktis IPPNU menjadi organisasi yang memisahkan diri secara structural dari organisasi induknya yakni NU, dimana IPPNU dalam pergerakanya memiliki ruang sendiri AD/RT sendiri dan memeliki ototritas untuk membentuk structural dan undang-undang organisasinya sendiri. Namun meski begitu IPPNU tetap dalam naungan dan pengawasan organisasi induknya yakni NU. Bahwa betapapun IPPNU telah menjadi badan otonom atau banom yang memisahkan diri, IPPNU tetap bergerak dalam koridor pembinanya yakni NU.

B.   Sejarah Singkat IPPNU

Pada dasarnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) didirikan sebagai organisasi pelajar dan santri. Pada awalnya, berdiri pada tahun 1954 dan 1955, ia didirikan dalam rangka menyatukan gerakan langkah dan dinamisasi kaum terpelajar di kalangan Nahdliyin.
Menurut sejarawan dalam memahami peristiwa sejarah (Histirical Moment) ada tiga aspek yang harus diperhatikan, yaitu masa kini dan masa yang akan datang. Ketikan Konggres LP Ma’arif di Semarang tanggal 20 jumadi Akhir 1337 atau tanggal 24 Februari 1954 M. tholhah  Mansyur mengusulkan dibentuknya ikatan bagi pelajar NU, yang mana anggotanya adalah putra NU dan usulan tersebut diterima oleh forum, detik itu pula resmi IPNU dilahirkan dikota Semarang.
Seorang Mahasiswa UGM, Umroh Mahfodhoh mengadakan musyawarah di pondok pesantren Muallimat Solo untuk mengusahakan adanya pembentukan wadah bagi putra-putri NU.
Pada saat diadakan koggres IPNU I di Malang Jawa Timur pada tanggal 28 Februari-5 Maret 1955 yang dipimpin oleh Presiden Ir Soekarno disusulkan dibentuknya wadah putra putri Nahdlatul Ulama’, teryata usulan tersebut diterima oleh forum, maka pada tanggal 8 Rajab 1374 atau 2 maret 1955 IPPNU resmi didirikan dengan kepanjangan Ikatan Putri Putri Nahdlatul Ulama’.
Dalam perjalanan IPNU-IPPNU mengalami tiga fase perubahan, yang pertaman IPNU lahir berbasis pelajar dan santri, kedua IPNU-IPPNU berbasis umum, ketiga IPNU-IPPNU kembali kehabitatnya lagi. Ketika fase kedua IPNU-IPPNU satu persoalan yang cukup besar dimana  IPNU-IPPNU hampie kehilangan jati dirinya sebagai kader, dengan adanya tekanan yang dilakukan oleh rezim orde baru dengan strategi penerapan UU nomor 8 tahun 1985, yaitu tentang idiologi ormas yang menjadikan pancasila sebagai satu-satunya asas, serta dipolitisasi (penghapusan) dengan mewadahi semua OKP dalam KNPI.
Selain itu, dengan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri yang salah satu poinnya berisi pelarangan organisasi kesiswaan selain OSIS dan Pramuka.
Dengan demikian akhirnya IPNU-IPPNU berbenah diri dan mengubah orientasi dalam garis perjuangan IPNU-IPPNU pasca berlakunnya Undang-Undang tersebut.
Obyektifitas diatas akhirnya teraktualisasi dalam keputusan konggres IPNU-IPPNU ke  X tahun 1998 di Jombang Jawa Timur. Huruf ‘P’, semula pelajar berubah menjadi ‘Putra’ (IPNU), Putra Putri (IPPNU) hal ini menjadikan segmentasi IPNU-IPPNU lebih luas.
Format baru pasca konggres X Jombang, IPNU-IPPNU mengalami masa konsolidasi ulang dalam bingkai pergulatan organisasi dan orientasi social, disadari maupun tidak perlauan orientasi ternyata berdampak kurang baik terhadap kinerja dan aktifitas IPNU-IPPNU secara institusional maupun secara operasional.
Secara konstitusional diartikan bahwa IPPNU dapat dipandang sebagai organisasi kepemudaan di lingkungan NU. Secara operasional dilapangan menyebabkan tarik menarik dalam perebutan segmen anggota, bidang garap dan wacana. Karena dipandang tidak efektif, pada konggres IPPNU 2000 di Makasar Sulawesi Selatan mengelaurkan deklarasi Makasar lewat rekomendasi komisi A (organisasi) mencetuskan keputusan
-          Mengembalikan IPPNU pada visi kepelajaran, sebagaimana tujuan awal
-          Menumbuhkembangkan IPPNU pada basis perjuangan yaitu sekolah dan pondok pesantren
-          Mengembangkan Corp Brigade Pembangunan sebagai kelompok kedisiplinan, kepanduan dan pencinta alam.

Fase ketiga merupakan implementasi dari isi deklarasi makasar tahun 2000, tepatnya pada Konggres XIV di Sukolilo Surabaya pada tanggal 18-21 Juni 2003 IPNU-IPPNU kembali kebasis pelajar.
C.   Posisi IPPNU
1.      Intern
IPPNU sebagai badan otonom NU yang secara kelembagaan memiliki kedudukan dan hak yang sama dengan badan otonom NU lainnya yang berkaitan dengan pengkaderan dalam upaya perjuangan dan meneruskan nilai – nilai NU
2.      Ekstern
IPPNU merupakan bagian generasi muda Indonesia yang memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
D.       Struktur Organisasi
a)         Pimpinan IPPNU tingkat pusat, disebut Pimpinan Pusat disingkat PP IPNU
b)        Pimpinan IPPNU Daerah Tingkat I, disebut Pimpinan Wilayah disingkat PW IPPNU
c)         Pimpinan IPPNU Daerah Tingkat II, disebut Pimpinan Cabang disingkat PC IPPNU
d)        Pimpinan IPPNU tingkat kecamatan, disebut Pimpinan Anak Cabang disingkat PAC IPPNU
e)         Pimpinan IPPNU tingkat Desa, disebut Pimpinan Ranting disingkat PR IPPNU
f)       Pimpinan IPPNU untuk lembaga pendidikan di tingkat pondok pesantren, SMP, SMA dan yang sederajat disebut Pimpinan Komisariat disingkat PK IPPNU
g)      Pimpinan IPPNU luar negeri, disebut Pimpinan Cabang Istimewa disingkat PCI IPPNU
E.     Visi dan Misi IPPNU
1.       Visi
Terwujudnya pelajar-pelajar Putri  bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, berfaham Aswaja, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki kesadaran dan tanggungjawab terhadap terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaran Islam ahlussunah wal jamaah.
2.       Misi
·         Mengadakan pembinaan dan pemberdayaan para pelajar .
·         Membangun dan memupuk kesadaran inletektual pada diri pelajar.
·         Membangun kader NU yang berkualitas, berakhlaqul karimah, bersikap demokratis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
·         Mengembangkan wacana dan kualitas sumber dya kader menuju terciptanya kesetaraan gender.
·         Membentuk kader yang dinamis, kreatif, dan inovatif.

F.   Makna Lambang IPPNU
1.      Lambang organisasi berbentuk segitiga sama sisi bermakna perisi diri umat islam, yakni Iman, Islam, Ihsan.
2.      Warna dasar hijau dikelilingi garis warna kuning yang ke-2 tepinya diapit warna putih. Hijau bermakna kesuburan, kuning bermakna kejayaan sementara garis putih bermakna symbol kesucian.
3.      Isi lambing: 
Ø  Bintang 9, 1 terletak diatas yakni symbol Nabi Muhammad SAW,
Ø   4 bintang menurun disisi kanan yakni bermakna 4 khulafa’urrasyidin, semntara  
Ø  4 lainnya menurun disisi kiri adalah imam madzhab yang 4 (Syafi’I, Maliki, Hambali dan Hanafi),  
Ø  2 kitab adalah syimbol AlQur’an dan hadist sebagai ideology umat islam.
Ø  2 bulu angsa bersilang dengan ujung mata pena berwarna putih adalah symbol ketekunan belajar dan membaca
Ø  serta dua bunga melati putih di kedua sudut lambing bermakna keharuman.
Ø  Tulisan IPPNU dengan lima titik di belakang huruf berwarna berada di bawah bulu angsa dan diantara dua bunga melati. Bermakna rukun islam yang 5.

MARS IPPNU

Sirnalah gelap terbitlah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang
Segala rintangan mundur semua

Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala kepada Tuhan
Tegak kepala lawan derita

Di malam yang sepi
Di pagi yang terang
Hatiku teguh bagimu ikatan
Di malam yang hening
Di hati membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi

Mekar seribu bunga di taman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu kucari amal kuberi
Untuk agama bangsa negeri

PANDUAN MATERI
(MOS)
MASA ORENTASI SEKOLAH
PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR puteri NAHDLATUL ULAMA (IPpNU)
KOTA METRO

MASA KHITMAD 2012-2014

Belajar, Berjuang dan Bertaqwa.



Sekretariat: Gedung NU,  Jl.  Soekarno Hatta no. 73 Mulyojati  16C Metro Barat  Kota Metro Post 34125 HP 085279876604/085658837536.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar