JOMIANTO MUZAKKI. S.Sy
PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR
NAHDLATUL ULAMA (IPNU-IPPNU)
KOTA METRO MASA KHIDMAT 2012- 2014
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Bergerak
dalam bidang pengkaderan santri dan pelajar puteri Nahdlatul Ulama, IPPNU
memiliki tanggung jawab intelektual yang cukup besar dalam ranah pendidikan dan
kependidikan. Terlebih jika alasan ini kemudian di sinergiskan dengan
eksistensi IPPNU cabang kota Metro, dimana Metro adalah kota berkembang yang di
gadang-gadang akan menjadi kota pelajar atau kota pusat pembelajaran di provinsi
Lampung ini.
Selain
daripada IPPNU di tuntut untuk dapat menunjukan eksistensinya di kota pelajar
ini, IPPNU juga di harapkan oleh banyak kalangan agar mamapu memeberi
kontribusi berarti bagi pendidikan di kota Metro. Oleh sebab itu memfokuskan
keterlakasanan pengkaderan sesuai AD/RT yang berlaku adalah sebuah keniscayaan
yang harus di tempuh oleh segenap keluarga besar kepengurusan Cabang IPPNU Kota
Metro.
Sebagiamana
yang kita ketahui bersama, bahwa setiap organisasi di ibaratkan seperti api
unggun, yang jika ingin tetap menyala atau bahkan lebih besar haruslah ada kayu
bakar yang terus masuk. Begitu pula dalam berorganisasi, jikalau ingin sebuah
organisasi tetap eksis dan terus berkesinambungan maka haruslah ada anggota baru yang masuk. Jika ibarat ini kita
tarik lurus dalam implikasi realitasnya maka analoginya adalah “jika IPPNU di
Metro ini ingin tetap eksis dan
berkembang, maka haruslah ada kader-kader
baru yang terus di rekrut”.
Berbicara
tentang pengkaderan, IPPNU dalam AD/RTnya telah membukhulkan peraturan dan
proses pengkaderan yang berkesinambungan secara bertahap. Setidak-nya ada 4
tahap yang harus di tempuh dalam rangka mewujudkan kader yang benar-benar
militan. Yakni;
1. MOS atau Masa Orientasi Siswa
2. MAKESTA atau Masa Kesetiaan
Anggota
3. LAKMUD atau Latihan Kader Muda
4. LAKUD atau Latihan Kader Utama
Merujuk
pada hal ini, maka MOS adalah merupakan masa tahap pengakaderan paling dasar di
IPPNU. Mos sendiri merupakan pengkaderan dimana para siswa atau calon-calon
kader IPPNU di perkenalkan tentang IPPNU itu sendiri. Pengenalan IPPNU ini
berupa pemberian materi dasar besrata seluruh orientasinya oleh pengurus cabang
IPPNU yang bertugas.
Dalam
pengkaderan dasar ini biasanya PC.IPPNU akan masuk ke sekolah-sekolah untuk
mengajukan permohonan mengisi materi kepada pihak sekolah bersangkutan. Setelah
di setujui maka segala hal dan keperluanya akan di persiapkan oleh pengurus osis
setempat bersama PC. IPPNU terkait.
Demikin
di harapkan pengkaderan dasar berupa MOS ini mampu memebrikan pemahamn kepada
peserta Mos tentang apa itu IPPNU dan segenap orientasinya, sehingga menjadi
awal reksrutment yang baik menuju pengkaderan yang militan dan memiliki
loyalitas total pada organisasi.
By, Ainun Ni’mah
KE-IPPNU-AN
A. Pengertian IPPNU
Sama
seperti IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama), IPPNU atau Ikatan Pelajar Putri
Nuahdlatul Ulama merupakan sebuah organisasi yang bersifat otonom yang di
lahirkan secara cultural oleh NU kemudian memisahkan diri dalam bentuk
structural berupa badan otonom. IPPNU merupakan organisasi otonom yang bergerak
di bidang pengkaderan dasar yang mewadahi santri serta pelajar NU. Sebab IPPNU
merupakan organisasi bersifat otonomi maka praktis IPPNU menjadi organisasi
yang memisahkan diri secara structural dari organisasi induknya yakni NU,
dimana IPPNU dalam pergerakanya memiliki ruang sendiri AD/RT sendiri dan
memeliki ototritas untuk membentuk structural dan undang-undang organisasinya
sendiri. Namun meski begitu IPPNU tetap dalam naungan dan pengawasan organisasi
induknya yakni NU. Bahwa betapapun IPPNU telah menjadi badan otonom atau banom
yang memisahkan diri, IPPNU tetap bergerak dalam koridor pembinanya yakni NU.
B.
Sejarah Singkat IPPNU
Pada
dasarnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) didirikan sebagai organisasi pelajar dan santri. Pada
awalnya, berdiri pada tahun 1954 dan 1955, ia didirikan dalam rangka menyatukan
gerakan langkah dan dinamisasi kaum terpelajar di kalangan Nahdliyin.
Menurut
sejarawan dalam memahami peristiwa sejarah (Histirical Moment) ada tiga aspek
yang harus diperhatikan, yaitu masa kini dan masa yang akan datang. Ketikan
Konggres LP Ma’arif di Semarang tanggal 20 jumadi Akhir 1337 atau tanggal 24
Februari 1954 M. tholhah Mansyur
mengusulkan dibentuknya ikatan bagi pelajar NU, yang mana anggotanya adalah
putra NU dan usulan tersebut diterima oleh forum, detik itu pula resmi IPNU
dilahirkan dikota Semarang.
Seorang
Mahasiswa UGM, Umroh Mahfodhoh mengadakan musyawarah di pondok pesantren
Muallimat Solo untuk mengusahakan adanya pembentukan wadah bagi putra-putri NU.
Pada
saat diadakan koggres IPNU I di Malang Jawa Timur pada tanggal 28 Februari-5
Maret 1955 yang dipimpin oleh Presiden Ir Soekarno disusulkan dibentuknya wadah
putra putri Nahdlatul Ulama’, teryata usulan tersebut diterima oleh forum, maka
pada tanggal 8 Rajab 1374 atau 2 maret 1955 IPPNU resmi didirikan dengan
kepanjangan Ikatan Putri Putri Nahdlatul Ulama’.
Dalam
perjalanan IPNU-IPPNU mengalami tiga fase perubahan, yang pertaman IPNU lahir
berbasis pelajar dan santri, kedua IPNU-IPPNU berbasis umum, ketiga IPNU-IPPNU
kembali kehabitatnya lagi. Ketika fase kedua IPNU-IPPNU satu persoalan yang
cukup besar dimana IPNU-IPPNU hampie
kehilangan jati dirinya sebagai kader, dengan adanya tekanan yang dilakukan
oleh rezim orde baru dengan strategi penerapan UU nomor 8 tahun 1985, yaitu
tentang idiologi ormas yang menjadikan pancasila sebagai satu-satunya asas,
serta dipolitisasi (penghapusan) dengan mewadahi semua OKP dalam KNPI.
Selain
itu, dengan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri yang salah satu poinnya
berisi pelarangan organisasi kesiswaan selain OSIS dan Pramuka.
Dengan
demikian akhirnya IPNU-IPPNU berbenah diri dan mengubah orientasi dalam garis
perjuangan IPNU-IPPNU pasca berlakunnya Undang-Undang tersebut.
Obyektifitas
diatas akhirnya teraktualisasi dalam keputusan konggres IPNU-IPPNU ke X tahun 1998 di Jombang Jawa Timur. Huruf
‘P’, semula pelajar berubah menjadi ‘Putra’ (IPNU), Putra Putri (IPPNU) hal ini
menjadikan segmentasi IPNU-IPPNU lebih luas.
Format
baru pasca konggres X Jombang, IPNU-IPPNU mengalami masa konsolidasi ulang
dalam bingkai pergulatan organisasi dan orientasi social, disadari maupun tidak
perlauan orientasi ternyata berdampak kurang baik terhadap kinerja dan aktifitas
IPNU-IPPNU secara institusional maupun secara operasional.
Secara
konstitusional diartikan bahwa IPPNU dapat dipandang sebagai organisasi
kepemudaan di lingkungan NU. Secara operasional dilapangan menyebabkan tarik
menarik dalam perebutan segmen anggota, bidang garap dan wacana. Karena
dipandang tidak efektif, pada konggres IPPNU 2000 di Makasar Sulawesi Selatan
mengelaurkan deklarasi Makasar lewat rekomendasi komisi A (organisasi)
mencetuskan keputusan
-
Mengembalikan
IPPNU pada visi kepelajaran, sebagaimana tujuan awal
-
Menumbuhkembangkan
IPPNU pada basis perjuangan yaitu sekolah dan pondok pesantren
-
Mengembangkan
Corp Brigade Pembangunan sebagai kelompok kedisiplinan, kepanduan dan pencinta
alam.
Fase
ketiga merupakan implementasi dari isi deklarasi makasar tahun 2000, tepatnya
pada Konggres XIV di Sukolilo Surabaya pada tanggal 18-21 Juni 2003 IPNU-IPPNU
kembali kebasis pelajar.
C. Posisi IPPNU
1. Intern
IPPNU sebagai badan otonom NU
yang secara kelembagaan memiliki kedudukan dan hak yang sama dengan badan otonom
NU lainnya yang berkaitan dengan pengkaderan dalam upaya perjuangan dan
meneruskan nilai – nilai NU
2. Ekstern
IPPNU merupakan bagian generasi
muda Indonesia yang memiliki tanggung jawab terhadap kelangsungan hidup bangsa
dan negara Indonesia.
D.
Struktur Organisasi
a)
Pimpinan
IPPNU tingkat pusat, disebut Pimpinan Pusat disingkat PP IPNU
b)
Pimpinan
IPPNU Daerah Tingkat I, disebut Pimpinan Wilayah disingkat PW IPPNU
c)
Pimpinan
IPPNU Daerah Tingkat II, disebut Pimpinan Cabang disingkat PC IPPNU
d)
Pimpinan
IPPNU tingkat kecamatan, disebut Pimpinan Anak Cabang disingkat PAC IPPNU
e)
Pimpinan
IPPNU tingkat Desa, disebut Pimpinan Ranting disingkat PR IPPNU
f)
Pimpinan
IPPNU untuk lembaga pendidikan di tingkat pondok pesantren, SMP, SMA dan yang sederajat
disebut Pimpinan Komisariat disingkat PK IPPNU
g)
Pimpinan
IPPNU luar negeri, disebut Pimpinan Cabang Istimewa disingkat PCI IPPNU
E.
Visi dan Misi IPPNU
1. Visi
Terwujudnya pelajar-pelajar
Putri bangsa yang bertaqwa kepada Allah
SWT, berakhlakul karimah, berfaham Aswaja, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, memiliki kesadaran dan tanggungjawab terhadap terwujudnya tatanan
masyarakat yang berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaran Islam ahlussunah
wal jamaah.
2. Misi
·
Mengadakan
pembinaan dan pemberdayaan para pelajar .
·
Membangun
dan memupuk kesadaran inletektual pada diri pelajar.
·
Membangun
kader NU yang berkualitas, berakhlaqul karimah, bersikap demokratis dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
·
Mengembangkan
wacana dan kualitas sumber dya kader menuju terciptanya kesetaraan gender.
·
Membentuk
kader yang dinamis, kreatif, dan inovatif.
F.
Makna Lambang IPPNU
1. Lambang organisasi berbentuk
segitiga sama sisi bermakna perisi diri umat islam, yakni Iman, Islam, Ihsan.
2. Warna dasar hijau dikelilingi
garis warna kuning yang ke-2 tepinya diapit warna putih. Hijau bermakna
kesuburan, kuning bermakna kejayaan sementara garis putih bermakna symbol
kesucian.
3. Isi lambing:
Ø Bintang 9, 1 terletak diatas
yakni symbol Nabi Muhammad SAW,
Ø 4 bintang menurun disisi kanan yakni bermakna
4 khulafa’urrasyidin, semntara
Ø 4 lainnya menurun disisi kiri
adalah imam madzhab yang 4 (Syafi’I, Maliki, Hambali dan Hanafi),
Ø 2 kitab adalah syimbol AlQur’an dan
hadist sebagai ideology umat islam.
Ø 2 bulu angsa bersilang dengan
ujung mata pena berwarna putih adalah symbol ketekunan belajar dan membaca
Ø serta dua bunga melati putih di
kedua sudut lambing bermakna keharuman.
Ø Tulisan IPPNU dengan lima titik
di belakang huruf berwarna berada di bawah bulu angsa dan diantara dua bunga
melati. Bermakna rukun islam yang 5.

MARS IPPNU
Sirnalah gelap terbitlah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul genderang
Segala rintangan mundur semua
Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala kepada Tuhan
Tegak kepala lawan derita
Di malam yang sepi
Di pagi yang terang
Hatiku teguh bagimu ikatan
Di malam yang hening
Di hati membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi
Mekar seribu bunga di taman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu kucari amal kuberi
Untuk agama bangsa negeri
PANDUAN MATERI
(MOS)
MASA ORENTASI SEKOLAH
PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR puteri NAHDLATUL ULAMA (IPpNU)
KOTA METRO

MASA KHITMAD 2012-2014


Sekretariat: Gedung NU, Jl. Soekarno Hatta no. 73 Mulyojati 16C Metro Barat Kota Metro Post 34125 HP 085279876604/085658837536.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar