Minggu, 15 November 2015

PIMPINAN CABANG IPNU-IPPNU KOTA METRO LAMPUNG


PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA KOTA METRO LAMPUNG
 
JOMI ANTO MUZAKKI
Ketua

PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KOTA METRO MASA KHIDMAT  2012- 2014

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Jika  diidentifikasi,  peran  IPNU  Kota Metro sebagai  pendorong  Santri/Siswa-siswi dan masyarakat  sebagai  pembelajar  berada  dalam  dua  ranah,  yakni  ranah  struktural  dan  kultural.  Dua  ranah  ini  saling  sinergis  dan  digerakkan  secara  bersamaan.  Keduanya  merupakan  manifestasi  atas  penerjemahan  IPNU  sebagai  organisasi  adfokasi  kebijakan  dan  pembentukan  intelektual  muda pelajar.
Dalam  rana  yang  pertama,  IPNU Kota Metro dituntut  kritis  terhadap  semua  produk  kebijakan  pendidikan.  Mulai  dari  tingkat  Pelajar dan santri, dalam lembaga ma’arif maupun di luar ma’arif/ baik local maupun  nasional. Dalam  hal  ini  semua  kader  IPNU  seharusnya  memiliki  kesadaran  kritis  terhadap  kota Metro  ini. 
Pendikan  bukanlah  wilayah  netral.  Dunia  pelajar  seperti  sekolah, pondok pesantren atau perguruan tinggi sangat menentukan  bangun  masyarakat  Indonesia  5,10,15  tahun  yang  akan  datang. Disini IPNU Kota Metro kita  menghadapi  paling  tidak  dua  medan  pertarungan.
Yang pertama adalah pertarungan memenangkan rivalitas dalam merebut  kaum muda (fastabikul-khoirot). Sebagai  mana  diketahui  organisasi  yang  bergerak di  wilayah  pelajar bukan  hanya IPNU,  tapi  juga  ada  IPM, IRM,  PII,  bahkan  organ  mahasiswa  KAMMI  yang  sudah  masuk  melalui  organisasi  Rohis  di  sekolah-sekolah  favourite. 
Pertarungan  di  wilayah  ini  menjadi  menarik,  sebab  dikemudian  hari  menentukan  peta  masyarakat  ke  depan. Jika saat ini masyarakat NU  masih  pinggiran,  katakanlah,  hanya  menguasai  DEPAG,  sebab  sampai  saat  inipun  IPNU-pun  hanya  bisa  bermain  di  wilayah  pinggiran.  Bahkan  di  wilayah  maarif,  atau  di  pesantren  yang  memiliki  pendidikan  formal,  yang  merupakan  kandang  sendiri,  IPNU  belum  cukup mampu  berkibar. 
Ringkasnya,  pergulatan  di  wilayah  ini  dapat  di  simpulkan ;  penguasaan  organisasi  kita  dibasis  pelajar  secara  sosiologis  menentukan  penguasaan  NU  terhadap  sumber  daya  manusia  berkualitas.
sejak  terjadi  perubahan  Putra  menjadi  Pelajar  dalam  Kongres  di  Surabaya,  menjadi  keniscayaan.  Gerakan  IPNU  sekarang  berpusat  pada  pelajar.  Gerakanya-pun  seputar  dunia  pelajar   dengan  basis  sosial  pelajar  pada  dasarnya  organisasi kita  ini  sedang  mendayung  perahu  peradaban. Untuk  jangka  pendek  mungkin  hasilnya  tidak  dapat  dilihat  begitu  saja.  Namun  dalam  jangka  panjang,  buah  gerakan  peradaban  tersebut  akan  menjadi  kekuatan  masyarakat  signifikan. Sebab  dimanapun,  kapanpun,  kekuatan  masyarakat  terefleksikan  dalam  kualitas  sumber  daya  manusia  generasi  mudanya salah satunya adalah IPNU itu sendiri.
IPNU kembali mengubah kepanjangannya menjadi “Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama”. Sejak saat itu babak baru IPNU dimulai. Dengan keputusan itu, IPNU bertekad mengembalikan basisnya di sekolah dan pesantren.
Visi  IPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan visi tersebut, IPNU melaksanakan misi:
  1. Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi.
  2. Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa.
  3. Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah.
  4. Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.
Sebagai salah satu perangkat organisasi NU, IPNU menekankan aktivitasnya pada program kaderisasi, baik pengkaderan formal, informal, maupun non-formal. Di sisi lain, sebagai organisasi pelajar, program IPNU diorientasikan pada pengembangan kapasitas pelajar dan santri, advokasi, penerbitan, dan pengorganisasian pelajar.

PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KOTA METRO
ttd

JOMI ANTO MUZAKKI
Ketua












KE- IPNU -AN
MENGENAL DAN AKTIF (BERPROSES) DI IPNU

Bagi rekan-rekanita yang duduk di sekolah ma’arif NU mendengar kata IPNU sudah tidak asing lagi, tapi ada sedikit persoalan karena kita tahu tapi belum mengenal lebih dalam tentang IPNU sehingga dalam kehidupan sekolah belum sepenuhnya mengenal IPNU. Langkah pertama yang penting untuk mengetahui tentang IPNU adalah bagaimana kita mengenal IPNU kalau kita sudah mengenal pasti akan berbuat sesuatu untuk melakukan suatu usaha guna mencapai tujuan yang akan kita capai untuk memperdalam apa yang ingin kita capai, minimal punya keinginan untuk memperdalam kajian dan pengetahuan tentang ke-IPNU-an.
Mengenal IPNU ……………….?
Ikatan Pelajar Nahdlatul ‘Ulama (IPNU) adalah organisasi yang berposisi sebagai badan otonom Nahdlatul ‘Ulama (NU). IPNU merupakan tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktualisasi dan kaderisasi pelajar dan santri, selain itu IPNU juga merupakan bagian integral dari generasi muda Indonesia yang bidang garapannya dititik beratkan pada pembinaan dan pengembangan remaja terutama pelajar dan santri.
IPNU didirikan pada tanggal, 24 Februari 1954 M bertepatan dengan 20 Jumadil akhir 1373 H, keberadaan IPNU tidak bisa dilepaskan dari NU ibarat ayah dengan anak karakteristik IPNU tidak jauh beda dengan NU.
Sebagai salahsatu badan otonom NU, IPNU dalam menjalankan aktifitas organisasi harus tetap memegang teguh nilai-nilai yang didukung dari norma dasar keagamaan Islam Ahlisunnah waljama’ah. Hakikatnya IPNU adalah wadah perjuangan para pelajar NU untuk mensosialisasikan komitmen nilai-nilai kebangsaan, keIslaman, keilmuan, kekaderan, dan keterpelajaran dalam upaya untuk penggalian dan pembinaan potensi sumber daya anggota yang senantiasa mengamalkan kerja nyata demi tegaknya ajaran Islam ahlisunnah waljama’ah dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia berdasarkan pada pancasila UUD ’45.

Kenapa IPNU ada di Ma’arif ………………?
Tanggal, 17 Mei 2007 merupakan peristiwa yang sangat bersejarah bagi IPNU sebab pada tanggal itu di sepakati MoU antara ketua UMum IPNU Idy Muzayyad dengan PP. LP. Ma’arif dan PP. RMI yang disaksikan langsung oleh ketua uMum PBNU KH. Hasyim Muzadi yang bertempat di Pondok pesantren Maslakhul Huda Kajen Pati (yang diasuh oleh Dr. KH. Sahal Mahfudz Rais Am PB NU). MoU berisi tentang pendirian komisariat disekolah-sekolah ma’arif dan pondok pesantren. Hal ini berarti disetiap sekolah ma’arif “WAJIB: ada IPNU dan selanjutnya untuk OSIS akan dihapus digantikan IPNU. Dan pendirian IPNU menjadi kewajiban bersama antara pengurus IPNU dan LP. Ma’arif yang dikoordinasikan dengan kepala sekolah yang bersangkutan. Berdasarkan pada MoU itu sudah jelas dan tidak perlu dipertanyakan lagi bahw IPNU harus ada setiap sekolah ma’rif dan melakukan kegiatan sesuai dengan kebutuhan anggota.
Fungsi IPNU
1.      Wadah pelajar NU untuk melanjutkan semangat jiwa dan nilai-nilai nahdliyah.
2.      Wadah komunikasi pelajar NU untuk menggalang ukhwah Islamiyah dan mengembangkan syariat Islam
3.      Wadah aktualisasi pelajar NU dalam pelaksanaan dan pengembangan syariat Islam
4.      Wadah kaderisasi pelajar NU untuk mempersiapkan kader-kader bangsa
5.      Terbentuknya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD ’45.
Landasan bersikap
Sikap dan nilai-nilai yang harus dikembangkan anggota IPNU dalam menjalankan organisasi dan aktifitas individu dan berorganisasi adalah:
1.Diniyah / agama
§  Tauhid (Al-tauhid) merupakan keyakinan yang kokoh terhadap Allah SWT sebagai ruh dan sumber inspirasi berfikir dan bertindak
§  Persaudaraan dan persatuan (al-ukhwah wa al-ittihad) serta kasih sayang (welas asih) sesama makhluk
§  Keluhuran Moral (Al-akhlakul karimah) menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran (As-Sidqu) dalam berfikir, bersikap dan bertindak, Ash-sidqu ila Allah.
Ash-shidqu ila al-ummah Ash-shidqu ila an – nafsi
§  Amar Ma’ruf nahi munkar, sikap dakwah selalu menyerukan kebaikan dan mencegah segala bentuk kemunkaran.
2. Sosial kemasyarakatan
§  Menjunjung tinggi kebersamaan ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara
§  Selalu siap menyesuaikan diri dengan perubahan yang membawa manfaat bagi kemaslahatan manusia.
3.Ke-ikhlasan
§  Menjunjung tinggi sifat ke-ikhlasan dalam berkhidmat dan berjuang
§  Menjunjung tinggi kesetiaan (loyalitas) kepada agama bangsa, dan Negara
kelimuan, prestasi, dan kepeloporan
§  Menjunjung tinggi IPTEK dengan semangat peningkatan kualitas SDM IPNU dan menghargai ahli-ahli sumber pengetahuan secara proposional
§  Menjunjung tinggi nilai-nilai amal, kerja dan prestasi sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT.
§  Menjunjung tinggi kepeloporan dalam usaha mendorong dan mempercepat perkembangan masayarakat.
Historis kelahiran IPNU
Secara historis IPNU lahir karena sebuah kebutuhan dan tuntutan zaman. Berawal dari kegelisahan pelajar NU, karena bagian intregral dari generasi muda Islam yang menitik beratkan pada 2 wilayah garapan santri dan pelajar. Sebelum IPNU lahir sudah banyak organsasi pelajar/ santri yang menjadi embrio kelahiran IPNU diantaranya:
1        Tsamratul mustafidin (tunas masa depan) di surabaya, tanggal 11 Oktober 1936
2        PERSANO (Persatuan santri Nahdlatul Oelama)
3        Persatuan Murid NO (PAMNO) tahun 1941 di Malang
4        Ikatan murid NO tahun 1945
5        di Madura terdapat Ijtimauth Tholabiyah (persatuan siswa) tahun 1945…
6        di Sumbawa terdapat Ijtima-uth tholabah NO (ITNO) tahun 1946
7        di Kediri berdiri PERPENO (Persatuan Pelajar NO) tahun 1953
8        di Medan muncul IPINU (Ikatan pelajar NO) dan IPENO tahun 1954
secara ringkas kegiatan-kegiatan keterpelajaran NU itu ada dua pola. Pertama mereka yang tinggal dikampung-kampung dan pesantren lebih sering melakukan kegiatan yasinan, diba’an/ al-barjanji, tahlil, dan lain-lain. Kedua kegiatan yang dipusatkan disekolah-sekolah dan perguruan tinggi, meski cakupannya masih sekala kecil sayangnya asosiasi pelajar dan santri NU diatas masih berjalan sendiri-sendiri, diantara mereka juga tidak saling kenal satu sama lain, padahal mereka dalam satu mainstream yaitu masyarakat NU atau masyarakat pesantren.
Dengan dimotori oleh M. Sufyan Jalil (Yogyakarta), H. Mustahal (Solo), Abdul Ghoni Farida (Semarang). Mereka melakukan persiapan dan usulan pembentukan organisasi baru yang menjadi patung pelajar-pelajar NU, kemudian usulan mereka disampaikan kepada PB. LP Ma’arif NU yang saat itu sedang menyelenggarakan konferensi besar (KONBES) disemarang tahun 1954, setelah menyimak pemaparan dan gagasan para perintis IPNU LP Ma’arif mengesahkan berdirinya organisasi IPNU.
Untuk menindaklanjuti pengesahan konferensi besar LP Ma’arif NU di Semarang assabiqunal awwalun (sebutan tiga perintis IPNU) mengadakan konferensi segi lima di solo, konferensi ini diikuti oleh 5 wilayah yaitu: Yogyakarta, Semarang, solo, Jombang, Kediri
Beberapa keputusan penting dalam konferensi segi lima itu diantaranya
a.       Bahwa organisasi berazazkan ahllusunah waljama’ah.
b.      Wilayah organisasi khusus putra
c.       Tujuan Organisasi untuk mengokohkan ajaran Islam sekaligus usaha Diniyah (penyebarluasan) meninggikan dan menyempurnakan pendidikan dan ajaran Islam serta menghimpun semua potensi pelajar yang berpaham ahlisunnah waljama’ah disemua sekolah.
d.      Menunjuk rekan M. Tholhah mansur sebagai ketua umum PP. IPNU dan menetapkan Yogyakarta sebagai kantor pusat.
IPNU mendapatkan pengakuan resmi sebagaian dari NU pada muktamar NU ke-20 di Surabaya pada tanggal, 9-14 september 1954, kemudian IPNU melaksanakan mukatmar pertama pada tanggal, 28 Februari 1955 dimalang jawa

SEJARAH SINGKAT  IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA (IPNU)

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (disingkat IPNU) adalah badan otonom Nahldlatul Ulama yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan NU pada segmen pelajar dan santri putra. IPNU didirikan di Semarang pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H/ 24 Pebruari 1954, yaitu pada Konbes LP Ma’arif NU. Pendiri IPNU adalah M. Shufyan Cholil (mahasiswa UGM), H. Musthafa (Solo), dan Abdul Ghony Farida (Semarang).
Ketua Umum Pertama IPNU adalah M. Tholhah Mansoer yang terpilih dalam Konferensi Segi Lima yang diselenggarakan di Solo pada 30 April-1 Mei 1954 dengan melibatkan perwakilan dari Yogyakarta, Semarang, Solo, Jombang, dan Kediri.
Pada tahun 1988, sebagai implikasi dari tekanan rezim Orde Baru, IPNU mengubah kepanjangannya menjadi Ikatan Putra Nahdlatul Ulama. Sejak saat itu, segmen garapan IPNU meluas pada komunitas remaja pada umumnya. Pada Kongres XIV di Surabaya pada tahun 2003, IPNU kembali mengubah kepanjangannya menjadi “Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama”. Sejak saat itu babak baru IPNU dimulai. Dengan keputusan itu, IPNU bertekad mengembalikan basisnya di sekolah dan pesantren.
Visi IPNU adalah terbentuknya pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berilmu, berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan serta bertanggungjawab atas tegak dan terlaksananya syari’at Islam menurut faham ahlussunnah wal jama’ah yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Untuk mewujudkan visi tersebut, IPNU melaksanakan misi: (1) Menghimpun dan membina pelajar Nahdlatul Ulama dalam satu wadah organisasi; (2) Mempersiapkan kader-kader intelektual sebagai penerus perjuangan bangsa; (3) Mengusahakan tercapainya tujuan organisasi dengan menyusun landasan program perjuangan sesuai dengan perkembangan masyarakat (maslahah al-ammah), guna terwujudnya khaira ummah; (4) Mengusahakan jalinan komunikasi dan kerjasama program dengan pihak lain selama tidak merugikan organisasi.
Sebagai salah satu perangkat organisasi NU, IPNU menekankan aktivitasnya pada program kaderisasi, baik pengkaderan formal, informal, maupun non-formal. Di sisi lain, sebagai organisasi pelajar, program IPNU diorientasikan pada pengembangan kapasitas pelajar dan santri, advokasi, penerbitan, dan pengorganisasian pelajar.

LAMBANG IPNU

Lambang Organisasi
1        Lambang organisasi berbentuk bulat, berarti kontinyuitas
2        Warna dasar hijau tua, berarti subur
3        Warna kuning melingkar, berarti hikmah dan cita-cita yang tinggi
4        Warna putih yang mengapit warna kuning, berati suci
5        Sembilan bintang melambangkan keluarga Nahdlatul Ulama, yaitu:
a. Lima bintang di atas yang satu besar di tengah melambangkan Nabi Muhammad, dan empat lainnya di kanan dan kirinya melambangkan khulafaur rasyidi (Abu  Bakar, Umar bin Khotob, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib)
b.  Empat bintang berada di bawah melambangkan madzhab empat, yaitu  Hanafi, Maliki, Syafi`i dan Hambali
6.    Kata IPNU dicantumkam di bagian atas yang menunjukkan nama organisasi
7.    Tiga titik di antara kata IPNU mewakili slogan Belajar, Berjuang, Bertaqwa
8.    Enam strip pengapit huruf IPNU, berati rukun iman
9.    Dua kitab di bawah bintang berati al-Qur`an dan al-hadits
10.  Dua bulu angsa bersilang di bawah kitab berarti sintesa antara ilmu umum dan ilmu agama
VISI DAN MISI IPNU
Sebagai sebuah organisasi, IPNU memiliki visi, yakni gambaran terhadap apa yang ingin dicapai. Visi IPNU adalah terwujudnya pelajar-pelajar bangsa yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki kesadaran dan tanggungjawab terhadap terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan dan demokratis atas dasar ajaran Islam ahlussunah wal jamaah.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka IPNU mempunyai misi melakukan pembinaan dan pemberdayaan para pelajar (siswa dan santri), serta mempengaruhi kebijakan-kebijakan pihak-pihak yang terkait dengan pembinaan dan pemberdayaan pada pelajar tersebut.

TUJUAN IPNU.
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama  (IPNU) adalah organisasi yang berada di bawah naungan jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU). IPNU merupakan tempat berhimpun, wadah komunikasi, aktualisasi dan kaderisasi Pelajar-Pelajar NU. Selain itu IPNU juga merupakan bagian integral dari potensi generasi muda Indonesia yang menitikberatkan bidang garapannya pada pembinaan dan pengembangan remaja, terutama kalangan pelajar (siswa dan santri).
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari generasi muda Indonesia, IPNU senantiasa berpedoman pada nilai-nilai serta garis perjuangan Nahdlatul Ulama dalam menegakkan Islam ahlusunnah wal jamaah. Dalam konteks kebangsaan, IPNU memiliki komitmen terhadap nilai-nilai Pancasila sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk  melakukan fungsi dan mencapai tujuan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, IPNU harus merumuskan kebijakan, program dan kegiatan dengan senantiasa memperhatikan dinamika internal maupun eksternal organisasi. Selain itu, kepentingan dan keterkaitan IPNU dengan banyak pihak (stakeholders) juga menjadi bagian penting yang harus diperhatikan.
Garis-garis Besar Program Perjuangan dan Pengembangan (GBPPP) IPNU disusun dengan maksud agar setiap aktivitas IPNU senantiasa dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan dan pengabdian; dilakukan secara menyeluruh, terarah dan terpadu di setiap tingkat kepengurusan.
GBPPP IPNU merupakan kerangka pemikiran dalam meletakkan arah bagi penyelenggaraan kegiatan organisasi, sehingga pencapaian sasaran utamanya dapat dilakukan dengan baik dan tepat. GBPPP IPNU menjadi kerangka acuan untuk menetapkan kebijakan organisasi dan menjadi panduan dalam merumuskan program-programnya, dengan tujuan:
1              Memantapkan keberadaan dan peran organisasi dalam memenuhi kepentingan anggotadan masyarakat untuk menopang perjuangan IPNU.
2              Mengembangkan potensi anggota secara kritis dan kreatif dalam mewujudkan kegiatan nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
3              Meletakkan kerangka landasan bagi perjuangan organisasi berikutnya, secara berencana dan berkesinambungan.
Rumusan yang tercantum dalam GBPPP IPNU mencakup 4 (empat) hal pokok, yaitu: dasar pengembangan program, visi dan misi, analisis strategis pengembangan, dan pokok-pokok program pengembangan.
Dasar pengembangan program terdiri atas mandat organisasi, nilai-nilai yang menjadi pedoman serta azas-azas pengembangan. Visi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai IPNU ke depan, sedangkan untuk mencapai visi tersebut IPNU mengemban misi.
Analisis strategis pengembangan mencakup analisis lingkungan internal dan eksternal, serta analisis jaringan. Sedangkan pokok-pokok program pengembangan terdiri atas isu-isu strategis yang selanjutnya memunculkan rumusan program-program dasar pengembangan.
Demikian pemaparan pendek tentang pengenalan IPNU, kepada pelajar dan santri semoga yang kita sampaikan dapat bermanfaat buat kader-kader IPNU kedepannya untuk kota metro pada khususnya.
Terimakasih atas perhatian mohon maaf atas segala kesalahan.

Wallaahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Tharieq
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

  Metro, Juli      2012 M
              Rajab  1433 H

PIMPINAN CABANG IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA
KOTA METRO
ttd

JOMI ANTO MUZAKKI
Ketua IPNU



MARS IPNU

Wahai pelajar indonesia
Siapkanlah barisanmu
Bertekat bulat bersatu dibawah kibaran panji IPNU

Wahai pelajar islam yang setia
Kembangkanlah agamamu
Dalam negara indonesia
Tanah air yang ku cinta

Dengan berpedoman kita belajar, berjuang serta bertaqwa
Kita bina wadah nusa dan bangsa
Tuk kejayaan masa depan

Bersatu wahai plajar islam jaya
Tunaikanlah k’wajiban yang mulya

Ayo maju, pantang mundur
Dengan rahmat tuhan kita perjunagkan
Ayo maju pantang mundur
Pasti tercapai adil makmur,


MARS IPPNU

Sirnalah gelap terbitlah terang,
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah pukul gendering
Sgala rintangan mundur semua,

Tiada laut sedalam iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala kepada tuhan
Tegak kepala lawan derita

Dimalam sepi dipagi yang terang
Hatiku teguh bagimu ikatan
Dimalam yang hening dihati membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi,

Mekar seribu bunga ditaman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu kucari amal kuberi
Untuk agama bangsa negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar